Rabu, 30 Oktober 2013

Payung Teduh - Mari Bercerita

Beberapa bulan yang lalu, saat saya masih menjadi 'anak baru sekale' di UNAND, fakultas Ilmu Budaya. Saya sudah tidak ingat lagi tanggal berapa, saat itu diadakan sebuah acara di fakultas saya yang bertajuk "Seni Satu Panggung".
Sebagai mahasiswa baru yang masih 'bau kencur' disini, saya selalu berusaha untuk ikut meramaikan event apapun yang diadakan oleh fakultas saya.
Dan pada akhirnya, saya, beserta 2 teman saya yang lain, yaitu Fauziah dan Ai pergi menonton acara tersebut.
Walaupun sedang panas panasnya pagi itu, tapi kami tetap datang dan mengambil tempat yang kami anggap 'pewe', setelah kami membeli beberapa buah untuk camilan.
Acara akhirnya dimulai setelah kami 'dipersilahkan' untuk melongo dengan tidak elitenya.
Disana juga terdapat beberapa stand seperti stand Perkumpulan Vespa Antik, stan Perkumpulan Pecinta Reptil yang ngebawa ular dan bunglon segede gaban buat diajak berfoto bersama yang pada akhirnya juga buat diupload ke Path sama Instagram. Huyuh.
Disitu juga ada stand dari anak anak jurusan Antropologi yang notabenenya anak fakultas FISIP.
Fakultas kami memang bertetangga dan dekat. Juga dulunya menurut buku pedoman perkuliahan, fakultas kami bergabung jadi satu sebelum dipisahkan.
Lalu acara dimulai, banyak acara yang diberikan kepada kami selaku penonton. Dari acara pembacaan puisi, lagu lagu reage dari para senior senior, dan sebagainya. Hingga tiba kesebuah segmen, dimana saya yang sudah kepanasan terdiam mendengarkan sebuah lagu yang disuguhkan saat itu. Saya tidak terlalu ingat siapakah kakak kakak yang sedang melantunkan nyanyian indah itu. Cukup kaget awalnya saat saya mendengar lirik dari lagu tersebut. 'sastra banget' jawab saya dalam hati.
Saya akhirnya hanya duduk menikmati semilir angin yang ada di lapangan DPR (Dibawah Pohon Rindang) sambil mendengarkan dengan seksama.
Akhirnya setelah saya pulang kembali ke asrama, saya mulai browsing tentang lagu tersebut dengan berbekal clue sepenggal lirik lagu tersebut.

Payung Teduh - Mari Bercerita
Seperti yang biasa kau lakukan di tengah perbincangan kita
Tiba-tiba kau terdiam sementara ku sibuk menerka apa yang ada di pikiranmu
Sesungguhnya berbicara denganmu tentang segala hal yang bukan tentang kita
Mungkin tentang ikan paus di laut atau mungkin tentang bunga padi di sawah Sungguh bicara denganmu tentang segala hal yang bukan tentang kita
Selalu bisa membuat semua lebih bersahaja.. Ooo.. Malam jangan berlalu
Jangan datang dulu terang
Telah lama kutunggu
Ku ingin berdua denganmu
Biar pagi datang
Setelah aku memanggil terang

Yak! Itulah sepenggal lagu dari payung teduh. Dan sepertinya saya mulai jatuh cinta dengan band indie indonesia ini. Setelah mocca, efek rumah kaca, dan dojihatori.
Ok, itu dulu. Terimakasih sudah membaca ☺