Minggu, 18 Mei 2014

We Believe In You

Title: We Believe In You (chapter 1)
Disclaimer: All EXO member and cast is belongs to their self.
Rated: M
Main pair: KrisTao, slight! HunHan, ChanBaek, KaiSoo.
Length: 645 words
Genre: Yaoi, Canon.
Summary: Ketika Kris ingin pergi dan Tao menahannya...
Cerita ini dibuat karena mengingat masalah yang sedang dihadapi EXO terutama Kris. Saya tidak bermaksud menyakiti ataupun mengingatkan pembaca dan semua fans EXO akan masalah yang sedang dihadapi EXO. Saya tetap berdo'a segala yang terbaik untuk EXO dan Kris. Mohon maaf jika cerita ini mengembalikan ingatan tentang masalah di SM Entertainment. Dan cerita ini sama sekali tidak dipergunakan untuk mengambil keuntungan maupun menjelekkan nama baik pihak manapun. Segala macam bentuk pujian, kritik, saran, bahkan flame diterima dengan senang hati. Flame atas cerita dan penulis sangat diperkenankan, namun tidak untuk semua karakter yang ada. Jika ada yang tidak berkenan atas warning di atas, dipersilahkan menutup tab yang anda buka. Budayakan mereview, pembaca yang baik adalah pembaca yang meninggalkan jejaknya.
.
.
.
"Jangan Pergi."
Tao memegang pergelangan tangan pemuda yang lebih tinggi darinya itu. Entahlah. Dadanya bergemuruh.
Marah. Lelah. Sedih. Kecewa. Ada banyak hal yang ada dalam benak seorang Huang Zi Tao. Namun yang terlontar hanyalah kalimat tanya itu.
"Maaf. Aku harus." Ucap laki-laki yang ada di hadapannya.
"Tidak. Kau tak mengerti." Bantah Tao yang sedang menahan air mata. Oh. Dimana Huang Zi Tao yang hebat Wushu itu? Yang dibangga-banggakan orangtuanya saat masih sekolah dulu. Kini pun masih begitu. Tak berubah. Tapi pemuda yang di hadapannya ini melakukannya. Dia berubah. Membuat seorang Huang Zi Tao kehilangan pijakannya dalam sekejap.
"Kau yang tak mengerti." Balas yang lebih tinggi.
"Tidak Kris, tetaplah tinggal. Untuk ku, untuk kami." Dia jarang sekali memohon pada orang lain seperti ini. Tapi kali ini dia tidak bisa membiarkan egonya menang lagi. Ada yang lebih penting. Kris adalah orang yang penting-baginya-, untuk dipertahankan.
Pemuda-pemuda yang lain disekitarnya hanya diam memperhatikan. Namun hanya Tao yang tetap bersikeras seperti ini. Bukannya mereka tak mau tahu. Mereka hanya sudah terlalu lelah untuk meminta. Meminta Kris tinggal.
Luhan bahkan sudah menangis sedari tadi hingga matanya bengkak. Bahkan menjadikan maknae-Sehun-, menjadi karung tinju barunya. Yang ajaibnya kali ini tak marah dipukuli oleh hyung kesayangannya itu berkali-kali.
"Kita tim, semuanya akan berbeda tanpa mu. Kau leadernya." Kim Minseok, member tertua menengahi percakapan canggung itu. Dia harap dia bisa menahan Kris lebih lama. Entahlah.
"Tidak. Jun Myeon leadernya. Kau tahu itu hyung. Sudahlah, hentikan ini semua. Aku keluar karena aku ingin. Tak perlu menahanku." Kris berkata sembari melepaskan jemari-jemari lentik Tao dari pergelangan tangannya yang lelah. Ya, dia lelah. Fisik, juga mental. Dia hanya ingin bebas.
"Tidak gege. Kau tetap harus disini. Ada banyak hal yang harus kita lakukan." Oh. Bahkan sepertinya dia mulai tidak yakin dengan ucapannya sendiri. Bibirnya bergetar. Dia takut. Bahkan lebih takut daripada saat masuk ke rumah hantu dulu.
"Sudahlah. Biarkan dia tenang dulu. Masuk ke kamar masing-masing." Akhirnya Jun Myeon angkat bicara. Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Dia juga bingung.
"Kenapa kau malah begitu? Setidaknya tahan dia!" Tao mulai emosi. Dia kehabisan akal untuk membuat gege-kesayangan-nya itu untuk tetap tinggal.
Kyungsoo yang dari tadi hanya diam terlonjak kaget. Terkejut. Tak menyangka bahwa maknae Mandarin itu akan membentak. Kyungsoo yang terkejut takut, mulai menangis. Merutuki betapa bodohnya ia karena seharusnya laki-laki tidak menangis-pikirnya-.
"Oh. Ayolah. Sudahi ini. Kyungsoo hyung takut." Ujar Jong In sembari merangkul Kyungsoo dan menuntunnya ke kamar.
"Ak-Akku..Akuu..Aku hanya.."
"Sudah. Kalian semua kembali ke kamar. Sekarang!" Akhirnya sang leader marah. Tao jarang melihat hyungnya yang satu itu marah. Dan kalau sudah begitu, itu pertanda buruk.
"Kalau kau memang tak ingin Kris hyung pergi, lalu apa maksud postingan mu di Instagram itu?!" Baekhyun, pemuda yang dari tadi hanya diam itu akhirnya angkat suara. Tao kaget. Ia tertegun. Masalah di Instagram itu ternyata. Ia tak menyangka semuanya akan jadi serumit ini.
"Uhmm.. Yang i-itu a-aku..Manager.." Belum selesai Tao menyelesaikan kalimatnya, Baekhyun sudah mengintrupsi.
"Oh. Begitukah kau Huang Zi Tao? Berpura-pura baik di depan Kris hyung? Apa maksud semua ini?! Kenapa kalian mau saja mengunfollow akun Kris?! Kalian takut?!" Ia marah. Baekhyun benar-benar marah. Dia bahkan nyaris menerjang Tao jika saja tangan besar Park Chanyeol tidak menahannya. Dia kesal. Dia mencakar lengan dan leher Chanyeol. Namun pemuda yang lebih muda beberapa tahun darinya itu tetap tak melepaskannya.
"Hentikan ini hyung. Kau menyakiti semua orang." Ucap Chanyeol pelan. Oh tidak. Baekhyun-nya-, menangis. Pemuda itu menangis sambil mencoba lepas darinya.
"Ya. Aku memang menyakiti semua orang. Lalu bagaimana dengan kau?! Dengan kalian semua?! Hanya menuruti apapun yang diperintakan manager. Benar-benar robot!" Baekhyun berteriak. Menjerit seperti wanita dengan suaranya yang melengking, lalu memijak kaki yang dibalut sepatu berwarna merah itu dengan kasar.
"Sudah. Hentikan. Aku pergi." Kris melewati Tao begitu saja dengan cepat. Tao bahkan tak punya keberanian untuk menahan pemuda itu lebih lama. Ia tahu Baekhyun benar. Ia memang salah.
Hari itu Tao menangis seharian.
TBC
Kepada semua pembaca, saya benar-benar minta maaf atas terpublishnya fanfic ini. Jujur, saya sendiri juga kaget saat tau tentang masalah yang sedang dihadapi member EXO. Saya sendiri, seorang penggemar EXO. Saya minta maaf jika ada yang tersinggung atas fanfic yang saya buat ini. Terimakasih karena setidaknya sudah mau untuk mencoba membaca fanfic ini. Pembaca yang baik, adalah pembaca yang meninggalkan reviewnya. Saya juga berdo'a mudah-mudahan EXO bisa mendapatkan jalan keluar terbaik atas masalah mereka. Jika ada yang ingin fanfic ini dihapus (jika menyinggung pihak tertentu) atau ingin dilanjutkan, silahkan tuliskan komentar anda di kolom review.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar